BYD, perusahaan otomotif asal Tiongkok, secara resmi telah mengonfirmasi rencananya untuk membangun sebuah pabrik mobil listrik di Indonesia. Sebagai bagian dari rencana ini, BYD telah membeli lahan seluas 100 hektar di Kawasan Industri Smartpolitan Subang di Jawa Barat. Pembangunan pabrik dijadwalkan akan dimulai tahun ini, dengan operasi yang direncanakan untuk mulai berjalan pada Januari 2026.
Meskipun BYD belum memberikan informasi detail mengenai kapasitas produksi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, telah menyebutkan bahwa pabrik tersebut direncanakan akan memproduksi sekitar 150.000 kendaraan per tahun dengan investasi dari BYD sekitar 1,3 miliar dolar AS. Pada bulan Januari, BYD juga merayakan masuknya mereka ke pasar Asia Tenggara ini.
Setelah Thailand, Uzbekistan, Brasil, dan Hongaria, pabrik di Indonesia akan menjadi pabrik mobil listrik kelima BYD di luar Tiongkok. Namun, ekspansi perusahaan ini masih menghadapi beberapa tantangan. Pekan lalu, dilaporkan bahwa BYD menemukan kesulitan dalam mengalihkan kesuksesannya di dalam negeri ke pasar luar negeri: ekspor hanya berkontribusi sebesar delapan persen dari total penjualan. Namun, target mereka adalah untuk mengekspor tidak kurang dari 500.000 kendaraan listrik tahun ini dan satu juta unit pada tahun 2025.
Investasi ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik di kawasan, tetapi juga akan berkontribusi pada peningkatan inovasi dan teknologi otomotif di Indonesia. Selain itu, pembangunan pabrik ini diharapkan akan membawa manfaat ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja dan pengembangan sektor industri lokal. Pemerintah Indonesia, yang saat ini fokus pada pengembangan energi bersih dan kendaraan ramah lingkungan, menyambut baik investasi ini sebagai langkah maju dalam mencapai tujuan tersebut.