Apple, yang memuncaki penjualan smartphone di China pada kuartal keempat tahun lalu, kini menduduki peringkat ketiga pada kuartal pertama, tertinggal dari Vivo dan Honor. Huawei, yang berada di posisi keempat, siap untuk merebut kembali posisi nomor satu di China tahun ini dengan peluncuran seri unggulan Pura 70.
Apple kehilangan tahtanya sebagai merek smartphone terlaris di China, setelah penjualannya menurun sebesar 19,1 persen pada kuartal pertama di tengah persaingan yang meningkat dari Huawei Technologies dan pesaing lokal lainnya, menurut firma riset pasar Counterpoint.
Raksasa teknologi AS yang memuncaki penjualan smartphone di China pada kuartal keempat tahun lalu, melihat pangsa pasarnya di kuartal terakhir menyusut menjadi 15,7 persen dari 20,2 persen sebelumnya. Apple berada di peringkat ketiga, dikalahkan oleh produsen China Vivo dan spin-off Huawei, Honor, yang masing-masing mengamankan pangsa pasar sebesar 17,4 persen dan 16,1 persen. Huawei, di posisi keempat dengan pangsa 15,5 persen, mencapai pertumbuhan penjualan hampir 70 persen, “sebagian besar dikaitkan dengan peluncuran sukses seri Mate 60 yang mendukung 5G serta reputasi merek yang kuat,” kata Counterpoint dalam laporannya.
Di tengah persaingan yang sengit di pasar smartphone terbesar dunia, Apple bulan lalu meluncurkan toko kedelapannya di Shanghai, yang disebut-sebut sebagai yang terbesar di negara tersebut dan yang kedua terbesar di dunia.
CEO Apple, Tim Cook, merayakan pembukaan toko tersebut secara langsung, sebagai bagian dari tur profil tinggi di China yang termasuk penampilan di Forum Pembangunan China yang didukung negara, pertemuan dengan pengembang game lokal dan pendiri raksasa kendaraan listrik BYD, serta jalan pagi bersama aktor populer China Zheng Kai. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, ini juga sedang menjajaki kerja sama dengan raksasa pencarian internet dan kecerdasan buatan Baidu untuk memasang chatbot Ernie Baidu pada iPhone yang dijual di China, menurut laporan The Wall Street Journal bulan lalu. Apple diharapkan mencapai “perbaikan yang lambat namun stabil” dalam beberapa bulan mendatang, kata Lam dari Counterpoint.